Sabtu, 02 Mei 2015

Pesawat Hibah Bikin Musibah


Beberapa waktu yang lalu dunia penerbangan militer diwarnai dengan tragedi terbakarnya pesawat tempur jenis F-16 asal Amerika. Dalam kasus ini, seorang pilot mengalami cidera meski belakangan diberitakan bahwa kondisinya sudah mulai membaik. Ternyata pesawat tempur itu bukan barang yang dibeli secara wajar melainkan merupakan pesawat yang di ‘’hibah’’ kan oleh AS ke Indonesia.
 
Dengan adanya kecelakaan ini maka pihak TNI angkatan AU kemudian menonaktifkan seluruh armada perang jet F-16 sampai diselesaikannya investigasi menyeluruh terkait insiden yang terjadi di landasan udara Halim Perdana Kusumah tersebut. (lowongan kerja penerbangan)

Pada saat itu pesawat sedang melakukan take off di landas pacu, namun begitu mendekati fase untuk airborne, terdapat indikasi bahwa ada 2 sistem penting yang mengalami kegagalan. Lantas pilot memutuskan untuk membatalkan penerbangan yang dalam dunia penerbangan hal seperti ini disebuit dengan istilah aborted take off. Karena di depan landasan ada perumahan, maka untuk menghindari korban maka pilot berusaha memutar pesawat yang mengakibatkan roda pesawat lepas dan pesawat terbakar. Sang penerbang pun kemudian menggunakan kursi pelontar untuk menyelamatkan diri.

Fakta dari praktek hibah yang dilakukan AS kepada Indonesia ini pun semestinya dibuka secara transparan ke publik apakah benar-benar hibah tanpa kompensasi atau hibah tapi dengan kompensasi. Belum lagi bahwa pesawat itu sebenarnya adalah pesawat bekas pakai yang tentunya membutuhkan perawatan mendalam serta ketersediaan spare part yang cukup. Jika tidak demikian, maka pesawat hanya akan membawa korban bagi para pilot tempur yang sangat berharga. (